Kuliner, Hewani, Nabati, Proposal Usaha, Pengolahan dan Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah

Pengolahan dan Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah

Dalam  materi pembelajaran wirausaha kali ini akan diuraian secara lengkap dengan menggunakan kata kunci : Kuliner, Hewani, Nabati, Proposal Usaha.

Kompetensi Awal
1.Apa saja makanan khas daerahmu yang kamu sukai?
2.Dari bahan nabati atau hewanikah makanan khas daerah di tempat tinggalmu?
3.Bagaimanakah peluang usaha makanan khas daerah di tempat tinggalmu?
4.Inovasi apakah yang kamu lakukan jika menjadi wirausaha makanan khas daerah?

Bacaan untuk renungan
Betapa bersyukurnya kita, bahwa Tuhan telah menganugerahkan Indonesia sebagai negara yang memiliki berbagai potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan pangan. Selain itu, Tuhan juga menganugerahkan Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa sehingga melahirkan ragam kuliner yang berbeda-beda di tiap daerah. Kekayaan kuliner ini menjadi pendukung kian beragamnya bisnis di seputar makanan. Makanan tersebut dapat diperoleh dari sumber nabati maupun hewani. Tak hanya disantap di daerah asal, kini beberapa masakan tradisional itu juga bisa disantap dari mana saja dan kapan saja.

Gudeg Kemasan Kaleng

Sumber Gambar LIPI
Gambar di atas adalah masakan Gudeg dalam kemasan kaleng. Masakan tradisional asal Yogyakarta itu, kini terkemas dalam kaleng. Alhasil, para penggemar Gudeg tidak perlu jauh-jauh menyambangi Yogya untuk mencari pengobat rindu olahan nangka muda yang memiliki rasa khas manis dan gurih.

Gudeg kaleng ini awet hingga satu tahun. Cara menyajikannya pun cukup mudah, tinggal dihangatkan beberapa menit, Gudeg yang tersimpan dalam wadah kaleng siap disantap. Selain Gudeg, terdapat masakan khas daerah lain yang kini juga tersedia dalam kaleng misalnya rendang, telur, dan sambel pecel. Makanan daerah ini setelah dikemas dalam kaleng memiliki nilai tambah dan praktis untuk dibawa dan mampu bersaing dengan produk makanan asing yang memenuhi swalayan, toko, atau pusat oleh-oleh.

Peluang makanan siap saji ini pun cukup besar. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak tentu menjadi pasar potensial. Apalagi, saat ini, makin banyak perantau yang pasti akan merindukan masakan daerah. Belum lagi, industri pariwisata juga bakal mendongkrak bisnis makanan seperti ini. Masakan khas daerah ini juga siap menjadi buah tangan.

Desain dan Pengemasan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi 


Tahukah kamu bahwa salah satu faktor yang menunjang sebuah makanan agar menarik Untuk disantap adalah penyajiannya. Semakin manarik desain yang ditampilkannya, maka akan lebih menarik minat konsumen untuk membelinya. Teknik mendesain sebuah makanan memerlukan kreativitas dan keahlian khusus dalam memodifikasi olahan makanan. Nah, sebelum belajar lebih lanjut tentang desain dan pengemasan makanan khas daerah, ayo kamu cermati cuplikan artikel berikut ini dengan saksama!
Rujak Kuah Pindang, Desain 'Nyentrik' Khas Bali

Rujak Kuah Pindang, Desain 'Nyentrik' Khas BaliSiapa yang tidak tahu Bali? Pulau satu ini memang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Tidak ketinggalan kuliner khas Bali yang terbilang agak 'nyentrik' dan tidak biasa. Salah satu kulinernya adalah Rujak Kuah Pindang.
Berbeda dengan rujak pada umum-nya seperti rujak manis, rujak kuah pindang memiliki rasa yang khas gurih, pedas dan sedikit amis. Rujak khas Bali sering digunakan sebagai menu wajib di setiap rumah makan di Bali. Jadi tak akan sulit lagi untuk mencari rujak kuah pindang di sekitaran Bali. Rujak kuah pindang memiliki tekstur yang encer dengan rasa yang gurih dan sedikit amis, karena kuahnya terbuat dari rebusan kepala ikan Tongkol atau ikan Slungsung. Walaupun terbuat dari rebusan kepala ikan, soal rasa jangan diragukan. Justru rebusan kepala ikan inilah cita rasa utama dari rujak ini.

Banyak jenis buah yang dapat dicampur ke dalam rujak kuah pindang ini seperti mangga muda, bengkpang, kedondong, jambu, timun, dan pepaya muda. Namun, masyarakat Bali sendiri lebih memilih mencampurkan buah mangga muda dan bengkoang dalam campuran rujak kuah pindang mereka untuk mendapatkan rasa yang asam, gurih, pedas, dan manis yang pas. Penikmatnya pun bukan hanya dari kalangan lokal, namun juga dari wisatawan domestik. Terutama penikmat rujak dan pecinta kuliner yang pedas akan menjadikan makanan ini menjadi ‘most-wanted culinary' dalam daftar mereka.
Teks dalam cuplikan artikel di atas menginformasikan pada kamu bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner daerah yang lezat, menarik, serta tidak kalah dengan kuliner mancanegara. Kuliner daerah Bali yang menggunakan bahan hewani yaitu ikan pindang.

Makanan yang jika diolah serta disajikan dengan cita rasa dan desain yang menarik akan menjadikannya olahan yang disukai khalayak. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan desain dan pengemasan olahan makanan itu?

Sebelum membahas lebih lanjut, ayo kamu kerjakan Kegiatan di bawah ini dengan sunggguh-sungguh sebagai langkah awal pembelajaran Pengolahan dan Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah !

Kegiatan Pengolahan dan Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah !
Judul Kegiatan:Berlatih Mengidentifikasi Makanan Khas Daerah dari Bahan Nabati dan Hewani
Jenis Kegiatan:Kerja Kelompok
Tujuan Kegiatan:Peserta didik dapat menjelaskan jenis bahan, kandungan gizi, desain, penyajian, dan pengemasan makanan khas daerah dari bahan nabati dan hewani dengan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1.

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-6 anggota. Bawalah salah satu makanan khas daerah Nusantara yang berasal dari bahan nabati maupun hewani (dapat berupa minuman, makanan, maupun olahan). Kemudian amatilah!
2.

Ajukanlah beberapa pertanyaan pada gurumu untuk menggali informasi lebih dalam tentang makanan khas daerah tersebut!
3.Carilah informasi lain dari media cetak maupun internet untuk melengkapi datamu!
4.

Analisislah makanan khas daerah yang telah kamu amati melalui diskusi kelompok dengan rambu-rambu berikut ini!
Nama Olahan : .......
Asal Daerah:..........
Identifikasi
Jenis Bahan...................................................................................................
Asal olahan makanan...................................................................................................
Gizi...................................................................................................
Komposisi...................................................................................................
Desain...................................................................................................
Penyajian...................................................................................................
Pengemasan...................................................................................................