Museum-Museum Yang Ada Di DKI Jakarta

Museum-Museum Yang Ada Di DKI Jakarta

Anda sudah sudah kenal dengan Jakarta bukan? Jakarta merupakan Ibukota negara Republik Indonesia. Di Jakarta inilah tempat Museum Nasional berada, yang di kelola oleh Pemerintah Pusat. Jakarta di Pimpin oleh oleh seorang kepala Daerah yang disebut dengan Gurbernur. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta memiliki museum yang dikelolanya sendiri sebanyak lebih kurang 7 buah.

Museum-museum milik dari Pemda DKI Jakarta ini, perlu dipublikasikan secara meluas di kalangan anak-anak. Museum-museum yang ada di DKI Jakarta memiliki ciri khas tersendiri. Selain ibukota negara Jakarta juga menjadi contoh bagi daerah termasuk dibidang kehidupan sosial budayanya.

Di sini akan diperkenalkan pada anda pembaca tentang kekayaan budaya yang di miliki oleh Ibukota negara Indonesia.
Mengenal Museum

Arti dan Guna Museum

Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan kata museum, namun perlu juga kami jelaskan sedikit tentang museum. Museum kalau ditinjau dari segi katanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu muses yang berarti sembilan dewi seni dan ilmu pengetahuan dalam dongeng Yunani Kuno. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kata moses tersebut berubah menjadi museum yang maksudnya adalah suatu tempat tersimpannya benda-benda yang mempunyai nilai seni dan bernilai ilmu pengetahuan. Salah satu lembaga museum yang tertua di dunia dirintis oleh Ptolomaesus I, sekitar 300 tahun sebelum masehi, di Iskandaria, Mesir.

Untuk lebih mudah dipahami, museum diartikan sebagai gedung yang berguna sebagai tempat untuk menyimpan dan memamerkan secara tetap benda-benda yang patut diketahui oleh umum, misalnya benda peninggalan sejarah, benda seni dan ilmu. Diantara benda-benda peninggalan sejarah seperti patung, prasasti atau tulisan yang terdapat pada batu atau lempengan logam, serta mata uang. Adapun benda seni contohnya lukisan, barang ukiran dan keramik. Benda yang bersifat ilmu seperti alat bercocok tanam masa dahulu, alat tenun, alat berburu dan peta kuno.

Di sekolah anda sudah diajarkan ilmu  sejarah tentang zaman dahulu. Dahulu nenek moyang kita kalau mau menyalakan api dengan menggunakan alat yang disebut dengan pemantik api. Yang mana pemantik api tersebut terbuat dari dua potong batu alam yang keras. Untuk mendapatkan api kedua batu tersebut terlebih dahulu digesek-gesekan atau dipukulkan, dengan demikian timbulah percikan-percikan api.  Percikan inilah yang ditampung dengan menggunakan benda yang empuk seperti kapuk. Kapuk ini lebih mudah menyalakan api.

Dalam pembuatan pakaian nenek moyang kita terlebih dahulu menenun atau memintal benang dengan menggunakan peralatan yang sederhana, karena belum ada pabrik tekstil. 

Untuk berburu binatang menggunakan senjata panah yang terbuat dari kayu atau bambu yang ujungnya runcing, pada ujung yang runcing tersebut dibubuhi dengan racun yang mematikan dan apabila babi hutan terkena anak panah ini, maka babi tersebut akan segera mati.

Alat-alat sebagai mana disebutkan diatas, di zaman sekarang sudah tidak ditemukan lagi sehingga menjadi benda yang langka, maka di simpanlah benda-benda seperti pemantik api, alat tenun, dan senjata panah tersebut di sebuah tempat yang di sebut dengan Museum. Karena itu jika anda ingin melihat barang-barang bersejarah atau barang langka hasil peninggalan nenek moyang zaman dahulu maka anda harus datang ke museum.

Jadi dapat disimpulkan bahwa salah satu kegunaan dari museum itu adalah untuk menyimpan segala benda-benda yang mempunyai nilai sejarah, terutama barang-barang kuno yang tidak ditemukan lagi di tempat umum. Yang mana tujuannya adalah agar anak-anak bisa mengetahui atau dapat membayangkan bagaimana cara, tata cara kehidupan nenek moyang terdahulu dengan melihat barang-barang peninggalannya yang tersimpan di museum.

Selain tempat menyimpan benda-benda bersejarah, museum juga merupakan tempat menimba ilmu pengetahuan, dengan datang ke museum anda akan mendapat penjelasan dari pemandu tentang asal usul benda, kegunaan dan lain sebagainya.