MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK

MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK


Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No. 2, Jakarta Barat. Tidak berbeda dengan gedung Museum Sejarah Jakarta, yang tempatnya berdekatan itu, gedung museum ini pun bentuknya megah dengan pilar atau tiang yang tinggi dan kokoh.

Gedung museum Seni Rupa dan Keramik didirikan pada zaman Penjajahan Belanda, yaitu di tahun 1870. Dahulu bangunan tersebut merupakan gedung Raad van Justitic atau Kantor Pengadilan.

Pada masa revolusi atau masa Perang Kemerdekaan Indonesia gedung ini dimanfaatkan sebagai asrama militer dan gudang perbekalan. Pertengah tahun 1967 digunakan untuk Kantor Walikotamadya Jakarta Barat. Kemudian sejak tahun 1974 menjadi Kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Akhirnya pada tanggal 22 Agustus 1976 digunakan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta yang diresmikan oleh Presiden Soeharto, yang selanjutnya bernama Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta.

Museum Seni Rupa tersebut didirikan dengan maksud sebagai wadah pelestarian hasil karya seni rupa Indonesia, khususnya seni patung dan seni lukis. Karya-karya yang ditampilkan itu mulai kurun waktu tahun 1800-an hingga masa sekarang.
Adapun karya seni rupa yang berupa lukisan dipamerkan di ruang bagian sayap kanan gedung. 

Lukisan-lukisan itu dikelompokkan berdasarkan masa atau zamannya.
  1. Masa Raden Saleh, tahun 1814-1880, sebagai titik awal sejarah seni rupa di Indonesia.
  2. Masa Hindia Molek, tahun 1920, yang diwakili oleh karya pelukis Wakidi. Abdullah Suryo Subroto, Ernest Desentjie.
  3. Masa Persagi (Persatuan Guru Gambar Indonesia), tahun 1936, yang diwakili oleh karya pelukis S. Sudjojono, Suminta, dan Agus Jaya.
  4. Masa Pendudukan Jepang, tahun 1942, yang diwakili oleh karya pelukis Affandi, Kusnadi, Rusli, dan Hendra Gunawan.
  5. Masa Kemerdekaan (Masa Pendirian Sanggar), tahun 1945, yang diwakili oleh karya pelukis Trubus dan Dullah.
  6. Masa Kelahiran Akademi, tahun 1950, yang diwakili oleh karya pelukis R.J. Katamsi dan Widayat.
  7. Masa Kini, yang diwakili oleh karya pelukis antara lain Achmad Sadali, But Muchtar, dan Srihadi S.
  8. Seni Rupa Baru Indonesia, yang diwakili oleh karya pelukis Hardi, Dede Eri Supria, dan Ivan Sugito.
Lukisan Karya Affandi

Benda Keramik

Benda-benda keramik dalam Museum ini ditempatkan di ruang bangunan sayap kiri gedung, baik keramik dari dalam negeri maupun dari negeri asing. Semua dikelompokkan dalam:
      1. Keramik Dalam Negeri, mulai dari zaman Majapahit hingga keramik buatan zaman sekarang yang berasal dari Kasongan (Yogyakarta), Plered (Jawa Tengah), Malang, Bandung, Palembang, Kalimantan, dan daerah lain.
      2. Keramik Cina, yang berasal dari beberapa abad yang lalu, seperti zaman Dinasti Han, zaman Dinasti Ching, zaman Dinasti Ming, dan sebagainya.
      3. Keramik dari Asia yang lain, misalnya dari Vietnam, Kamboja, dan Thailand.
      4. Keramik Eropa, buatan Belanda dan Inggris.
      Selain apa yang telah disebutkan di atas, dalam museum ini juga ada ruang baca yang berisi buku-buku koleksi Bung Karno, berbagai kliping tulisan tentang seni rupa Indonesia, serta daftar koleksi dari tahun 1970 sampai sekarang.
      Keramik Kuno


      Pada hari-hari tertentu di museum ini sering diselenggarakan pameran seni rupa serta seminar yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.