Cabang Olahraga Air
Sebagai cabang olahraga air, renang memiliki kombinasi gerakan atau gaya yang beragam. Seorang perenang, khususnya atlet profesional, harus mampu menguasai satu di antara teknik gaya renang agar ia dapat menjadi perenang yang andal. Berikut ini akan dijelaskan mengenai teknik lanjutan dari renang gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas.
Renang Gaya Punggung
Renang Gaya Punggung
Renang gaya punggung mulai dikenal pada tahun 1912. Orang yang berjasa dalam mengembangkan gaya tersebut adalah Adolph Hieper.
Salah satu kelebihan renang gaya ini adalah kemudahan perenang dalam bernapas. Karena posisi hidung dan mulut perenang menghadap ke atas maka perenang tidak perlu memalingkan muka ke kiri dan kanan saat mengambil dan mengeluarkan napas. Bagaimanakah teknik dan koordinasi gerakan pada gaya ini?
Salah satu kelebihan renang gaya ini adalah kemudahan perenang dalam bernapas. Karena posisi hidung dan mulut perenang menghadap ke atas maka perenang tidak perlu memalingkan muka ke kiri dan kanan saat mengambil dan mengeluarkan napas. Bagaimanakah teknik dan koordinasi gerakan pada gaya ini?
1. | Teknik Gerakan Renang Gaya Punggung |
a | Teknik Gerakan Kaki | |
Teknik gerakan kaki pada renang gaya punggung, hampir menyerupai teknik gerakan kaki renang gaya bebas atau crawl. Pinggul, lutut, dan pergelangan kaki bergerak turun nailc. Perbedaannya hanya terletak pada gerakan kaki ketika digerakkan dari bawah ke atas. Jadi, pada gaya punggung seluruh kaki harus berada di bawah permukaan air. Begitu pula halnya ketika kaki digerakkan atau ditendangkan dari bawah ke atas, bagian lutut tidak ke luar dari permukaan air. | ||
Pada waktu kaki melakukan tendangan dari bawah ke atas, lutut harus diluruskan. Oleh karena itu, pada akhir tendangan, seluruh permukaan kaki berada sejajar dengan pinggul, perut, dan dada. Cara lain melakukan gerakan kaki pada gaya punggung, yakni lutut mula-mula dibengkokkan dan kemudian diluruskan kembali. Lutut diangkat jangan terlalu tinggi hingga ke luar permukaan air. Apabila hal ini terjadi, aliran air dari pinggul ke bawah yang melalui kaki akan terhambat. Di samping itu, pemukulan air tidak dapat dilakukan dengan penuh, sehingga kaki kurang berhasil untuk menekan air sepenuhnya. Untuk mengatasi agar pengangkatan lutut tidak terlampau tinggi hendaknya kaki direntangkan dari pinggul. Dengan demikian, seluruh kaki akan betul-betul lurus. Pada waktu lutut digerakkan, kaki bagian bawah bergerak, seperti gerakkan cambuk ke atas, sedangkan saat lutut lurus, seluruh kaki harus sejajar dengan permukaan atas badan. Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam renang gaya punggung, terutama bagi perenang yang baru belajar, yaitu sebagai berikut. |
1. | Keadaan kepala terlampau jauh ke belakang (terlalu menengadah) | ||
2. | Sikap badan tidak lurus. | ||
3. | Pinggul dan paha terlalu terangkat di atas permukaan air. | ||
4. | Lutut terlalu dibengkokkan, sehingga keluar dari permukaan air. | ||
5. | Keadaan kaki terlalu kaku, sehingga persendian kurang dapat bekerja sebagaimana mestinya, terutama persendian pergelangan kaki. |
b. | Teknik Gerakan Tangan Teknik gerakan tangan renang gaya punggung, yaitu sebagai berikut. |
1. | Menekan dan meluncur (press-slide). | ||
2. | Memasukkan tangan ke dalam air (entry). | ||
3. | Tangan mengayuh (recovery) | ||
4. | Menangkap, menarik, dan mendorong (catch, pull, dan push). | ||
5. | Membebaskan (relax). |
c. | Teknik Pernapasan | |
Napas diambil melalui mulut dan dikeluarkan melalui hidung. Apabila seorang perenang mengambil napas melalui hidung, kemungkinan besar pernapasan, keseimbangan, dan irama renangnya akan terganggu. Terganggu karena percikan air akan masuk ke dalam hidung dan tenggorokan. Dengan demikian, kecepatan renangnya pun menjadi lambat.
Hambatan pernapasan pada gaya punggung adalah otot perut menjadi tegang pada waktu kaki ke atas. Ketegangan otot itu akan membatasi gerakan napas dari diafragma, sehingga napas agak terganggu. Gangguan ini dapat diatasi atau dihilangkan dengan jalan latihan. |
2. | Koordinasi Teknik Gerakan Kaki, Tangan, dan Pernapasan |
Gerakan yang paling umum dilakukan, baik dalam gaya bebas maupun gaya punggung, adalah dengan irama six beats. Irama six beats adalah satu kali gerakan tangan, enam kali gerakan kaki. Dengan irama six beats, gerakan menjadi lebih praktis dan efisien. Pada umumnya, cara melakukan gerakan renang gaya punggung harus berirama. Ketika tangan kanan dimasukkan ke dalam air maka kaki harus berada dalam keadaan lurus. Di saat bersamaan, tarlgan kiri telah menyelesaikan gerakannya dan berada lurus di samping paha. Demikian halnya saat tangan kiri mulai dimasukkan ke dalam air. Di samping itu, ketika kaki kanan berada dalam keadaan lurus, tangan kanan harus sudah berada lurus di samping paha. |
Renang Gaya Dada
Renang gaya dada adalah renang yang dilakukan dengan posisi dada menghadap ke bawah. Kelebihan renang gaya ini adalah gerakannya lebih stabil dan memudahkan kepala keluar dari air kapan saja. Bagaimanakah teknik gerakan renang pada gaya ini?
1. | Teknik Gerakan Kaki |
Teknik gerakan kaki pada renang gaya dada dilakukan dengan cara sebagai berikut. |
a. | Sikap badan telungkup, kedua tangan berpegangan pada pinggiran kolam. | |
b. | Kepala berada di atas permukaan air, kedua kaki lurus ke belakang. | |
c. | Kedua lutut ditarik ke samping, kedua kaki lurus ke belakang. | |
d. | Kedua tumit lepas, kedua kaki dibuka ke samping. | |
e. | Kedua kaki dirapatkan kembali seperti sikap semula. | |
f. | Merapatkan kaki harus dilakukan dengan cepat. Gerakannya seperti gerakan mencambuk, pergelangan kaki tetap lemas, hingga badan meluncur. |
2. | Teknik Gerakan Tangan |
Teknik gerakan tangan dilakukan dengan cara sebagai berikut. |
a. | Sikap badan jongkok atau berdiri, hal ini tergantung pada kedalaman kolam. | |
b. | Kedua tangan lurus ke depan selebar bahu, telapak tangan menghadap ke bawah serta jari-jari tangan rapat berada di atas permukaan air. | |
c. | Kedua tangan menekan air ke samping bawah, kedua siku tetap lurus, jari-jari tangan rapat dan lakukan gerakan mendayung. | |
d. | Pada waktu tangan berada di bawah bahu, dengan membuat sudut kira-kira 45°, kedua tangan ditarik hingga berada di bawah dagu. Kemudian diluruskan kembali ke depan, untuk meluncur. | |
e. | Wajah menghadap ke bawah dan berada di antara kedua lengan. |
3. | Teknik Mengambil Napas |
Mengambil napas dilakukan dengan gerakan sebagai berikut. |
a. | Pada waktu kedua tangan masuk ke dalam air, telapak tangan menghadap ke samping dengan jari-jari rapat. | |
b. | Dagu diangkat ke atas serta pandangan ke depan untuk mengambil napas. | |
b. | Waktu tangan akan membentuk sudut, kedua telapak tangan menghadap ke bawah. | |
d. | Kemudian, kedua tangan diluruskan kembali ke depan, muka kembali menghadap ke bawah untuk mengeluarkan napas atau napas dikeluarkan di dalam air. |
Renang Gaya Bebas
1. | Teknik Start |
Cara untuk melakukan teknik start renang gaya bebas adalah berdiri di atas startblock dengan badan dibungkukkan ke depan. Kedua lutut ditekuk, kedua kaki sejajar dan agak dibuka, serta jari-jari kaki melewati tepian startblock. Kedua tangan lurus ke belakang dengan kepala agalc lemas, dan pandangan ke arah dua kaki. Saat pluit dibunyikan, dengan cepat kedua tangan diayunkan ke depan lurus. Kedua kaki diluruskan dan ditolakkan dengan sekuat-kuatnya. Gerakan ini harus dilakukan dengan serentak. | |
2. | Teknik Pembalikan |
Teknik pembalikan pada renang gaya bebas dapat dilakukan dengan cara menyentuh dinding dengan bagian apa saja dari badan. Jadi, perenang pada waktu berbalik, salah satu tangannya tidak perlu terlebih dahulu menyentuh dinding. Teknik pembalikan pada renang gaya bebas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. |
1) | Berputar ke samping (the lateral turn). | |
2). | Berbalik dengan salto (the somersoult turn). |
a. | Salto ke depan | ||
b. | Salto ke belakang |
Bagaimanalcah cara melakukan lcetiga teknik pembalikan tersebut? |
Pembalikan dengan teknik pembalikan berputar ke samping sudah tidak digunakan lagi, khususnya dalam perlombaan. Akan tetapi, dalam tahap pembelajaran, teknik pembalikan tersebut masih dapat digunakan.
Beberapa cara yang harus dilakukan dalam teknik pembalikan berputar ke samping di antaranya sebagai berikut.
- Ketika satu tangan mulai menyentuh dinding kolam, hendaknya silcu ditekuk sedikit guna mempertahankan kecepatan. Bersamaan dengan itu, kaki mulai ditekuk dan kedua lutut rapat.
- Badan diputar ke samping dengan dada sejajar dengan permukaan air. Di samping itu, kedua kaki ditekuk ke bawah badan, sedangkan kepala dan bahu dipalingkan menjauhi tangan yang sedang menyentuh dinding bersamaan dengan melemparkan pinggul ke dinding.
- Tangan yang sebelumnya menyentuh dinding secepatnya dilepaskan, dan digerakkan dengan siku membengkok. Rapatkan kedua tangan di bawah depan kepala. Tolakkan kaki pada dinding sekuatnya, sehingga meluncur dengan posisi kepala dan kedua tangan lurus.
- Pada waktu meluncur, upayakan seluruh anggota badan, mulai dari tangan, badan, kaki hingga jari-jari, berada dalam posisi lurus dan arah luncurannya sedikit ke atas.
b. Berbalik Salto ke Depan
Cara membalik dengan salto (jungkir balik) lebih cepat bila berbalik dengan cara berputar ke samping. Sebab, dengan mempergunakan salto arah pembalikan badan dapat lebih cepat 0,4 - 0,5 detik dibandingkan teknik pembalikan berputar ke samping.
Beberapa cara yang harus dilakukan dalam teknik pembalikan salto ke depan di antaranya adalah sebagai berikut.
Sebelum tangan mencapai atau menyentuh dinding kolam, perenang harus dengan cepat mengubah sikap badan dari tertelungkup menjadi telentang. Sikap telentang itu harus dapat dipertahankan hingga salah satu tangan menyentuh dinding kolam. Kemudian, dengan cepat kepala dan pundak dibanting ke bawah dengan lutut ditarik ke dada dan tumit dirapatkan ke pinggul. Jadi, perenang melakukan jungkir balik (koprol) ke belakang sampai kedua telapak kaki menyentuh pada dinding.
Dengan demikian, sikap badan sudah tertelungkup kembali. Selanjutnya, kedua kaki menolak pada dinding dengan tepat dan cepat, kedua tangan diluruskan ke depan, dan kepala berada di antara kedua tangan. Sikap badan lurus dan dalam keadaan meluncur yang siap untuk melakukan gerakan renang.
3. Teknik Memasuki Finis
Hal yang harus diperhatikan saat memasuki finis adalah jangan mem-perlambat kecepatan. Jangan melihat lawan ke samping apalagi melihat ke belakang. Jadi, dalam memasuki finis perenang harus secepat mungkin menyentuhkan salah satu tangan pada dinding.
Cara membalik dengan salto (jungkir balik) lebih cepat bila berbalik dengan cara berputar ke samping. Sebab, dengan mempergunakan salto arah pembalikan badan dapat lebih cepat 0,4 - 0,5 detik dibandingkan teknik pembalikan berputar ke samping.
Beberapa cara yang harus dilakukan dalam teknik pembalikan salto ke depan di antaranya adalah sebagai berikut.
- Pada waktu tangan menyentuh dinding, kepala dan pundak dibantingkan dengan kuat ke arah depan. Kemudian, tumit ditarik dengan cepat ke arah pinggul.
- Apabila seorang perenang seolah-olah telah merasakan posisi badan berdiri maka ia telah melakukan seperempat putaran salto. Kemu-dian, dilanjutkan sampai badan dalam keadaaan siap untuk menolak pada dinding.
- Pada keadaaan sikap tersebut, sisi badan menghadap ke dasar kolam. Kemudian, dengan cepat berputar hingga badan meninggalkan dinding dengan sikap meluncur telungkup seperti biasa.
Sebelum tangan mencapai atau menyentuh dinding kolam, perenang harus dengan cepat mengubah sikap badan dari tertelungkup menjadi telentang. Sikap telentang itu harus dapat dipertahankan hingga salah satu tangan menyentuh dinding kolam. Kemudian, dengan cepat kepala dan pundak dibanting ke bawah dengan lutut ditarik ke dada dan tumit dirapatkan ke pinggul. Jadi, perenang melakukan jungkir balik (koprol) ke belakang sampai kedua telapak kaki menyentuh pada dinding.
Dengan demikian, sikap badan sudah tertelungkup kembali. Selanjutnya, kedua kaki menolak pada dinding dengan tepat dan cepat, kedua tangan diluruskan ke depan, dan kepala berada di antara kedua tangan. Sikap badan lurus dan dalam keadaan meluncur yang siap untuk melakukan gerakan renang.
3. Teknik Memasuki Finis
Hal yang harus diperhatikan saat memasuki finis adalah jangan mem-perlambat kecepatan. Jangan melihat lawan ke samping apalagi melihat ke belakang. Jadi, dalam memasuki finis perenang harus secepat mungkin menyentuhkan salah satu tangan pada dinding.