Teknik dan Konsep Menggambar Ragam Hias
Kegiatan Mengamati
1. Amatilah
gambar gubahan flora, fauna, manusia, dan benda alam yang terdapat di
lingkungan sekolahmu. Jika di sekolahmu belum ada, amatilah gambar
gubahan flora, fauna, manusia, dan benda alam berikut.
2. Kenali corak gambar gubahan flora, fauna, manusia, dan alam benda.
Kegiatan Menanya
Setelah
mengamati gambar gubahan flora, fauna, manusia, dan benda alam
tersebut. Rumuskanlah pertanyaan terkait hal-hal yang kamu amati.
Lihatlah pertanyaan nomor 1 sebagai contoh.
1. Apa nama ragam hias flora, fauna, manusia, dan benda alam yang saya amati?
2. ---------------------------------------------------------------------------------------------
3. ---------------------------------------------------------------------------------------------
4. ---------------------------------------------------------------------------------------------
5. dan seterusnya.
Lalu,
jawablah pertanyaan-pertanyaan yang telah kamu rumuskan. Kamu dapat
menjawabnya sendiri atau meminta bantuan teman atau guru.
Apakah kamu sudah mengenal ragam hias? Ragam hias apa sajakah yang kamu kenal? Tahukah kamu bagaimana cara menggambar ragam hias? Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perhatikan uraian berikut ini.
Bangsa
Indonesia patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan Indonesia sebagai negara kepulauan. Berdasarkan data
dari Badan Informasi Geospasial tahun 2013, Indonesia memiliki ±13.466
pulau. Banyaknya jumlah pulau turut menjadikan Indonesia negara dengan
berbagai suku. Setiap suku secara turun-temurun mewariskan hasil karya
seninya. Oleh karena itu, Indonesia memiliki warisan karya seni yang
sangat banyak dan beragam.
Salah
satu warisan karya seni tersebut adalah ragam hias atau yang disebut
juga dengan ornamen. Ragam hias sebagai salah satu warisan budaya bangsa
Indonesia akan tetap bertahan hidup sebagai pemuas rasa keindahan bagi
manusia di masa sekarang maupun yang akan datang. Sudah menjadi hal yang
umum bahwa ragam hias memiliki peranan yang sangat besar dalam
kehidupan manusia. Peranan tersebut khususnya untuk memenuhi kebutuhan
akan cita rasa keindahan. Misalnya, dalam kriya tekstil, ragam hias
diterapkan pada batik dan tenun, sedangkan dalam kriya kayu dan logam,
ragam hias diterapkan pada peralatan rumah tangga, seperti meja, kursi,
lemari, dan tempat tidur.
Ragam
hias disebut juga ornamen yang berasal dari kata ornare yang berarti
menghiasi. Ragam hias merupakan salah satu karya seni rupa yang sengaja
dibuat untuk tujuan sebagai hiasan pada suatu produk agar menjadi lebih
indah dan bermakna. Dengan penambahan ragam hias pada suatu produk,
produk tersebut menjadi lebih indah dan menambah nilai ekonominya
sehingga penghargaannya juga bertambah. Sebagai contoh, meja dan kursi
yang dihiasi ukiran di seluruh atau sebagian permukaan nilai keindahan
dan nilai ekonominya akan lebih tinggi dibandingkan meja dan kursi tanpa
hiasan.
Ragam hias dapat juga
digunakan sebagai identitas atau ciri khas suatu daerah. Misalnya, ragam
hias Papua, ragam hias Kalimantan Timur, ragam hias Sulawesi Selatan,
ragam hias Lampung, ragam hias Sumatera Utara, ragam hias Jawa Tengah,
dan ragam hias Bali. Ragam hias dalam seni rupa dapat berfungsi mengisi
kekosongan suatu bidang dan juga memberi fungsi simbolis, sebagai contoh
ragam hias burung dalam nekara perunggu yang mempunyai simbol sebagai
arwah nenek moyang.
Ragam hias
disusun dari sekumpulan pola hias, sedangkan pola hias disusun dari
sekumpulan motif hias. Misalnya, motif geometris, motif manusia, motif
hewan, motif tumbuhan, dan motif benda alam. Motif geometris disusun
menjadi pola hias geometris, motif manusia disusun menjadi pola hias
manusia, motif hewan disusun menjadi pola hias hewan, motif tumbuhan
disusun menjadi pola hias tumbuhan, dan motif benda alam disusun menjadi
pola hias benda alam. Pola hias geometris disusun menjadi ragam hias
geometris.
Motif hias merupakan
pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, yang
meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan, seperti manusia, hewan,
tumbuhan, dan benda alam lainnya. Pola hias merupakan unsur dasar yang
dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Jadi,
ragam hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan
kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga
menghasilkan gambar atau bentuk yang indah dan bermakna.
Ragam
hias dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu ragam hias
geometris, ragam hias manusia, ragam hias hewan, ragam hias tumbuhan,
dan ragam hias benda alam. Ragam hias geometris mencakup pilin, meander,
tumpal, kawung, dan swastika. Ragam hias benda alam mencakup air, api,
batu, gunung, awan, dan matahari.
Selain
motif hias tersebut di atas, dikenal juga motif hias yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia. Motif ini sebagai identitas atau ciri khas
daerah, seperti motif hias Papua, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
Media
merupakan bahan, alat, dan teknik yang digunakan.dalam mengerjakan
suatu produk. Bahan adalah material yang digunakan untuk membuat suatu
produk, sedangkan alat merupakan perkakas yang digunakan untuk membuat
suatu produk. Teknik adalah cara yang digunakan dalam membuat suatu
produk.
Bahan
yang dapat digunakan untuk menggambar ragam hias ada dua, yaitu bidang
gambar dan pewarna. Bahan bidang gambar dapat menggunakan kertas gambar,
kain kanvas, kaca, tripleks, dan tembok. Bahan pewarna yang dapat
digunakan untuk menggambar adalah pensil gambar, pensil warna, pastel
atau krayon, cat air, cat poster, tinta bak, dan cat minyak. Alat yang
dapat digunakan untuk menggambar ragam hias, antara lain mistar, jangka,
kuas, dan palet.
Menggambar
ragam hias dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik mistar dan
teknik manual. Teknik manual dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
antara lain teknik linear, teknik arsir, plakat, dan teknik akuarel.
Teknik mistar dilakukan dengan alat bantu mistar dan jangka.
Menggambar
ragam hias teknik mistar adalah menggambar ragam hias dengan
menggunakan alat bantu mistar atau penggaris dan jangka. Penggunaan alat
mistar dan jangka bersifat mutlak karena hasil gambar harus benar-benar
lurus, lengkung, dan bidang beraturan. Sebagai contoh, menggambar
segitiga, persegi, segi lima,
Menggambar ragam hias teknik manual dapat menggunakan beberapa teknik, antara lain linear, arsir, dusel, pointilis, akuarel, dan plakat. Teknik linear merupakan cara menggambar dengan menggoreskan pensil atau pena yang menghasilkan garis, baik garis lurus, garis lengkung, maupun pertemuan beberapa garis. Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan menggoreskan pensil atau pena dalam posisi tegak yang menghasilkan garis-garis sejajar, menyilang, atau melingkar. Teknik dusel merupakan cara menggambar dengan menggoreskan pensil dalam posisi rebah atau miring yang menghasilkan garis lebar. Teknik pointilis merupakan cara menggambar dengan menitik-nitikkan pensil atau pena yang menghasilkan kumpulan titik. Teknik akuarel merupakan cara menggambar dengan menyapukan pewarna yang menghasilkan sapuan warna yang tembus pandang. Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menyapukan pewarna yang menghasilkan sapuan warna yang menutup.
Bahan
dan alat yang akan dipergunakan perlu dipersiapkan terlebih dahulu.
Sebagai contoh, bidang gambarnya berupa kertas gambar, bahan pewarnanya
berupa cat air, sedangkan alatnya berupa mistar, kuas cat air, dan palet
cat air.
Tema
ragam hias yang akan digambar perlu ditentukan terlebih dahulu. Apakah
tema geometris, manusia, hewan, tumbuhan atau benda alam. Kamu dapat
juga memadukan beberapa motif ragam hias menjadi satu kesatuan.
Kamu
perlu memilih teknik menggambar yang akan digunakan. Apakah memilih
teknik mistar atau manual? Jika memilih manual, teknik gambar yang dapat
digunakan, misalnya linear, arsir, dusel, atau yang lainnya.
Dalam
menentukan bidang ragam hias, bentuk-bentuk yang dapat dipilih, antara
lain segitiga, persegi, segi lima, segi enam, lingkaran, elips, atau
bidang yang dikehendaki.
Ragam hias yang dikehendaki dapat dibuat sketsanya dengan menggunakan pensil gambar pada bidang gambar yang berupa garis yang membentuk. Jika sketsa dipandang belum sesuai dengan keinginan, kamu dapat memperbaikinya dengan menggunakan pensil gambar.